BAB III
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Karangan
Karangan adalah sebuah wacana yang
mandiri dan bulat, tidak mempersoalkan panjang pendeknya. Karangan juga
merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima
jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Perhatikan tabel berikut ini !
Jenis
|
Sifat
|
Isi
|
Narasi
|
Non-ilmiah/fiksi
|
Menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedenikian rupa sehingga
pembaca merasa seolah-olah melihat sebdiri peristiwa atau kejadian itu.
|
Deskripsi
|
Non-ilmiah/fiksi
|
Menggambarkan sebuah objek sedemikian rupa sehingga pembaca merasa
seolah-olah melihat sendiri objek itu.
|
Eksposisi
|
Ilmiah/non-fiksi
|
Bertujuan untuk memperluas pengetahuan pembacanya.
|
Argumentasi
|
Ilmiah/non -iksi
|
Bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca
diyakinkan mengenai kebenaran itu
|
Persuasi
|
Ilmiah/non-fiksi
dengan pendekatan psikologi
|
Merupakan penyimpangan dari
argumentasi karena mengadakan pendekatan psikologi. Fakta dapat
dipakai secukupnya
|
B. Menulis Karangan Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal
sebagai cerita karena narasi menceritakan suatu peristiwa atau kejadian
sedemikian rupa sehingga pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri peristiwa
atau kejadian itu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu
konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok
sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot
atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau
alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Contoh
narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
Contoh
narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara
sederhana adalah sebagai berikut :
|
|
|
·
Awal narasi biasanya
berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus
dibuat menarik agar dapat mengikat perhatian pembaca.
·
Bagian tengah
merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik.Konflik lalu diarahkan menuju
klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara
berangsur-angsur cerita akan mereda .
·
Akhir cerita yang
mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam, ada yang menceritakannya
denagan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha mengantungkan akhir
cerira dengan mempersilahkan pembaca untuk menebak sendiri akhir ceritanya.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung
dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan
menggali ide Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan
"rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.
1.
(What) Apa yang akan
diceritakan,
2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4. (Who) Siapa pelaku ceritanya,
5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4. (Who) Siapa pelaku ceritanya,
5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Contoh narasi berisi fakta :
a.
Taufiq Abdul Gafar Ismail,
yang kemudian dikenal dengan nama Taufik Ismail, lahir di Bukit Tinggi,
Sumatera Barat, pada 25 Juni 1937. Ayahnya seorang ulama dan pejuang di
daerahnya. Pada awal kemerdekaan, ia pernah bermukim di Singapura karena sang
ayah menjadi perantara pihak Republik Indonesia dengan anggota gerakan bawah
tanah yang ada disana, yyaitu mereka yang di tugasi untuk mencari dana untuk
mrneruskan perjuangan di Sumatera.
Selesai menamatkan SMA nya
di Pekalongan, ia meneruskan ke Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Bogor dan lulus
tahun 1963. Selanjutnya, ia menjadi asisten dosen di fakultas tersebut.
Sejak mahasiswa, ia tekah
giat menulis. Karya karyanya, baik esai, sajak, maupun cerpen, tersebar di Kisah, Sastra, Mimbar Indonesia, Siasat,
Horison, Kompas, dan Sinar Harapan.
Tahun 1969 ia menjadi anggota Dewan Kesenian
Jakarta dan Ketua Lembaga Kesenian Jakarta. Selain menjadi redaktur majalah
Horison (sejak 1966), ia juga bekerja pada Unilever Jakarta.
Ia pernah mengikuti
Konferensi PEN Asia di Taipe, Taiwan (1970), Konferensi PEN Internasional di
Seou, Korea Selatan (1970), Festival Penyair Internasional di Rotterdam,
Belanda (1971), International Writing Program di Lowa, Amerika, dan Kongres
penyair Sedunia di Taipei (1973). Pada tahun 1970, ia menerima anugrah seni
dari Pemerintah RI.
Kumpulan
sajak yang dihasilkannya, diantaranya adalah Tirani (1966), Benteng (1966), Puisi-puisi Sepi (1971), Kota Pelabuhan,
Ladang, Angin dan langit (1971), Buku Tamu Museum Perjuangan (1969), Sajak
Ladang Jagung (1973), dan Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (2000).
b.
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult.
Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie merupakan pria
Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden
ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan
menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara
orang Jawa (ibunya) dengan orang Makasar/Pare-Pare (ayahnya).
Dimasa kecil,
Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan
dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung
(ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman
pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo,
Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di
Aachen-Jerman.
Berbeda
dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di luar negeri,
kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2) dibiayai langsung oleh Ibunya yang
melakukan usaha catering dan indekost di Bandung setelah ditinggal pergi
suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti bidang Desain dan Konstruksi Pesawat
di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima
tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau
diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya
disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat
summa cum laude. Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi
teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya
tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus
biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat
Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor
Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa
cum laude.
Contoh narasi fiksi :
a.
Tugas Upit selesai begitu si Abang
meluncur dari pintu pagar dan berbelok di ujung jalan lalu lenyap. Pukul tujuh
pagi. Upit akan menutup pagar, melangkah ke teras, masuk ke rumah, dan naik ke
kamarnya di lantai atas. Dari kamar itu, melalui kaca gelap yang leba, upit
menatap ke jalan. Jalan blok perumahan yang pendek. Jalan dimana setiap pagit
Upit melepas si Abang menekuk-nekuk dagu takut-takut bersitatap dengan orang
lain selain si Abang. Jalan di mana setiap pagi Upit merasa seluruh dunia
memperhatikannya dan ia merasa tubuhnya ,menciut, mengecil seperti liliput.
(Sumber
: Gus TF. Sakai, “Upit” dalam Kumpulan
Cerpen Kompas 2000 : Mata yang Indah)
b.
Cerita Kak Nuri
Sore
itu Yudi sudah berjanji pada teman-temannya untuk mendengarkan cerita dari Kak
Nuri. Kira-kira pukul 16.00, Ogi, Dodo, dan Ade sudah berada di beranda rumah
Yudi. Anak-anak sebaya itu bercanda sambil menunggu kehadiran Kak Nuri di
tempat itu. Tidak lama kemudian Kak Nuri pun tiba.
“Wah,
Adik-adik sudah tidak sabar menunggu, ya!” kata Kak Nuri sambil menghampiri
anak-anak tersebut. Sebelum bercerita, Kak Nuri bertanya kepada mereka tentang
pekerjaan rumahnya. Ternyata keempat bersahabat itu sudah mengerjakannya
sepulang sekolah tadi, kemudian Kak Nuri pun bercerita tentang suasan alam di
bumi perkemahan pada acara Persami minggu kemarin.
“Adik-adik,
pada hari Sabtu kemarin, Pramuka Penggalang di sekolah kita mengadakan
perkemahan di sebuah lapang terbuka yang terletak di lereng gunung. Tempat itu
indah sekali. Di sekeliling lapang itu terdapat huran yang menghijau. Dari tempat
itu pula kami melihat sawah yang membentang luas di kaki gunung. Langit dengan
gumpalan-gumpalan awannya membuat semua itu bagaikan lukisan yang sangat
mengagumkan. Sungguh besar ciptaan Tuhan ini! Setelah beristirahat sebentar,
kami segera mendirikan tenda. Pada malam harinya di saat hari mulai gelap dan
suara binatang malam mulai menyanyikan irama malam, acara api unggunpun
dimulai, suasana malam yang semula remang-remang oleh cahaya bulan dan taburan
bintang, kini menjadi semakin terang oleh kobaran api unggun yang semakin
membara. Udara yang semula dingin pun kini menjadi hangat. Sambil mengelilingi
api unggun kami bernyanyi dan menari bersama, membaca puisi, dan banyak lagi
kegiatan-kegiatan yang cukup mengesankan.
Di
antara seluruh kegiatan dalam acara api unggun tersebut, yang paling berkesan
adalah ketika Kak Irfan membacakan sebuah puisi karyanya sendiri yang berjudul
“Alam Ciptaan-Mu”. Syair puisi itu sangat indah dan syahdu. Kak Irfan memang
pandai berpuisi, sehingga isi syairnya sangat sesuai dengan suasana malam itu.
Baris demi baris dibacakannya dengan lafal dan intonasi yang baik, ditambah
pula Kak Irfan memiliki kemampuan berekspresi yang mantap ssehingga membuat
kami terharu, bahkan sampai menitikkan air mata. Dalam acara itu pula kami
lebih merasakan, betapa kita ini kecil dibandingkan dengan kuasa-Nya, berapa
kiti miskin dibandingkan ciptaan-Nya. Saat cahaya api unggun mulai suram, hati
kami masih terhanyut oleh suasana yang syahdu itu. Suara binatang malam dan
geemerisik dedaunan kembali terdengar. Sampai akhirnya acara api unggun
selesai, kami semua kembali ke balik tenda untuk menyambut datangnya sang Mimpi
dalam tidur.
C. Menulis Karangan Deskripsi
Deskripsi adalah
bentuk karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu benda, suasana,
tempat, atau keadaan. Melalui karangan deskripsi pembaca diharapkan dapat
merasakan apa-apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan penulis.
Menyusun karangan deskripsi
memerlukan pemahaman dan penghayatan terhadap objek yang akan dikemukakan.
Untuk mendeskripsikan suasana pasar apung di Banjarmasin misalnya, penulis
perlu mengetahui secara terperinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
aktivitas penjual dan pembeli hingga hal-hal yang lebih khusus, seperti cara
pembeli menawarkan barangnya, barang-barang yang dijual, hingga suasana latar
di pasar apung tersebut. Oleh karena itu, sebelum menulis karangan deskripsi
tentang suasana pasar apung tersebut penulis perlu terlebih dahulu
mengobservasi dan mencermati pasar apung
yang akan dijadikan bahan tulisannya.
Berdasarkan isinya, karangn
deskripsi terbagi menjadi dua jenis, yaitu deskripsi berisi fakta dan deskripsi
berisi fiksi.
Contoh deskripsi berisi fakta :
a.
Situ Gintung adalah danau buatan seluas 21,4 ha yang
terletak di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan- Banten.
Dibuat pada era penjajahan Belanda pada tahun 1932-1933 untuk menampung air air
hujan dari kawasan perbukitan sekitarnya. Situ ini mampu menampung 2.1 juta
meter kubik air yang umumnya berasal dari mata air Gunung Salak dan Gunung
Pangrango (Bogor).
Letak
Situ Gintung bersebelahan dengan Kodya Jakarta Selatan dan dibelakang kampus
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sehingga tempat ini
menjadi objek wisata taman dan perairan bagi orang-orang Jakarta
dan sekitarnya yang melepaskan kejenuhan aktivitas mingguannya.
Pada akhir
pekan dan hari-hari libur, lokasi ini biasanya ramai pengunjung. Bagi warga Jakarta yang kekurangan ruang terbuka hijau, berada di
sini memang akan memberi suasana lain: alam hijau, semilir angin, dan danau.
Tujuan utama orang ke sini bukan danaunya, tetapi taman rekreasi yang
dilengkapi fasilitas kolam renang, gazebo dengan pemandangan danau, area
outbound, serta motor dan motor ATV.
Tiket masuknya tergolong murah,
hanya Rp 5.000, meski untuk menikmati aneka fasilitas yang ada pengunjung masih
harus mengeluarkan biaya lagi. Untuk pemakaian banana boat, misalnya,
pengunjung masih harus membayar Rp 50.000/trip, lapangan tenis Rp 25.000/jam,
main motor atau mobil ATV bayar lagi Rp 5.000 per beberapa putaran. Atau, kalau
mau mencoba permainan outbound bayar lagi, dengan pilihan paket mulai Rp 25.000
hingga Rp 35.000. Kalaupun hanya membayar tiket masuk, bermain di area kolam
renang sudah cukup memuaskan karena dilengkapi berbagai permainan
b.
Hampir semua pelosok
Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan.
Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga
menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai.
Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang
menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berisi fiksi :
a.
Salju tipis melapis rumput, putih
berkilau diseling warna jingga, bayang matahari senja yang memantul. Angin awal
musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan
menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang
meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
b.
Aku tersenyum sambil mengayunkan
langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku
bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam
saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Elsa membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Beny , sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Rani, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Elsa membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Beny , sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Rani, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya :
· Keindahan Bukit
Kintamani
· Suasana
pelaksanaan acara “Pasar Murah” di Alun-alun Bandung
· Kondisi
perekonomian warga yang terkenal bencana alam
·
Keadaan daerah yang dilanda krisis ekonomi
Langkah-langkah menyusun karangan deskripsi adalah berikut ini :
1. Tentukan objek atau tema yang akan di
deskripsikan
2. Tentukan tujuan
3. Tentukan aspek-aspek yang akan di deskripsikan
dengan melakukan pengamatan
4. Susunlah aspek-aspek
tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau
urutan menurut kepentingan. Dengan kata lain, pada langkah ini harus membuat
kerangka karangan. Membuat kerangka karangan sebelum menulis sebuah karangan
memiliki sejumlah manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih teratur
b.Memudahkan penempatan
antara bagian karangan yang penting dengan yang kurang penting
c. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan
d. Membantu pengumpulan sumber-sumber yang diperlukan
5. Kembangkan
kerangka karangan tersebut menjadi karangan deskripsi
D. Menulis Karangan
Ekspositoris
Karangan ekspositoris
adalah jenis karangan yang menyampaikan informasi mengenai berlangsungya suatu
peristiwa. Misalnya, sebuah pemaparan
mengenai berlangsungnya acara reaksi seluruh karyawan di Pantai Carita atau suatu pemaparan tentang tahapan
menggunakan kamus.
Ekspositoris
mempersoalkan tahap-tahap kejadian dan rangkaian perbuatan kepada para pembaca
atau pendengar. Runtut kejadian atau peristiwa yang disajikan itu dimaksudkan
untuk menyampaikan informasi dan memperluas pengetahuan atau pengertian
pembaca, baik disampaikan secara tertulis maupun lisan.
Terdapat
dua jenis karangan ekspositoris, yaitu sebagai berikut
1.
Karangan ekspositoris bersifat khas
Karangan ekspositoris jenis ini berusaha
menceritakan suatu peristiwa khas yang terjadi hanya satu kali. Peristiwa yang
khas tidak dapat diulang kembali karena merupakan pengalaman atau kejadian pada
suatu waktu tertentu saja. Misalnya, mengenai pengalaman seseorang pertama kali
diterima sebagai karyawan, masuk perguruan tinggi, dan pertama kali mengarungi samudera
luas.
Perhatikan contoh Karangan
ekspositoris bersifat khas berikut ini !
Luar biasa senangnya hatiku ini. Pertama,
hari ini akau mendapat panggilan untuk mengikuti wawancara kerja di Bank BCA ,
salah satu bank terkenal di Indonesia. Kedua, pada hari ini juga aku diterima
sebagai Teller di bank tersebut. Ketiga, aku bertemu dengan teman lamaku ketika
ia sedang menabung, dan ke empat hari ini adalah ulang tahun ibuku. Sungguh
luar biasa, Tuhan memberikan nikmat kepadaku secara bersamaan pada hari ini.
Terima kasih Tuhan.
2. Karangan ekspositoris generalisasi
Karangan ekspositoris jenis ini
menyampaikan suatu proses umum yang dapat dilakukan siapa saja dan dapat
dilakukan secara berulang-ulang. Jika seseorang mengalami atau melakukan
kejadian itu secara berulang-ulang, maka ia akan memiliki pemahaman dan
kemahiran yang tinggi mengenai hal itu sehingga ia mampu menceritakannya.
Misalnya, karangan yang menceritakan bagaimana panitia menyiapkan acara
rekreasi seluruh karyawan, bagaimana membuat paspor,
bagaimana menggunakan kamera foto digital, dan sebagainya.
Agar keterangan atau penjelasan dalam
Karangan ekspositoris mudah diikuti kita harus menyusunnya secara beraturan.
Setiap tahapannya dijelaskan secara runtut. Kadang-kadang karangan eksposisi
dilengkapi dengan gambar, bagan, skema, atau grafik untuk memperjelas setiap
tahapannya.
Berikut ini contoh
tema yang dapat digunakan untuk membuat Karangan ekspositoris generalisasi.
a. Proses membuat paspor
b. Cara
menggunakan baju pelampung di pesawat terbang
c. Langkah-langkah
menggunakan kamera foto
d. Bagaima belajar
yang baik
e. Tips
mempersiapkan diri untuk mengikuti acara berlibur
f. Bagaimana
membuat kue bolu kukus yang lembut dan lezat
Contoh karangan dalam bentuk
ekspositoris generalisasi berikut ini !
a. Proses Membuat Paspor
1. Mengisi formulis yang dibubuhi
materai Rp.6000,00 (formulir disediakan di salah satu loket imigrasi.
2. Mengumpulkan syarat-syarat
seperti surat permohonan pembautan paspor,
fotokopi KTP, ijazah, akte kelahiran, kartu keluarga, dan surat-surat yang
berkaitan dengan rencana pemberangkatan ke luar negeri.
3. Mengikuti wawancara dengan
petugas di kantor imigrasi
4. berfoto untuk paspor di ruang
pemotretan yang disediakan di kantor imigrasi
5. Menandatangani paspor
6. Membayar biaya pembuatan paspor
7. Mengambil paspor dengan
menunjukan Akta Kelahiran asli untuk diberi stempel
Demikian secara garis besar proses
pembuatan paspor. Agar lebih jelas, dapat memperhatikan
skema alur pembuatan paspor berikut ini.
b. Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan
pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah
ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
3. Kulit
ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
c. Cara membuat Bolu kukus Daun
Suji
Bahan Bolu Kukus Daun Suji:
·
125 gram gula pasir
·
200 ml air
·
25 ml air daun suji
dari 10 lembar daun suji yang ditumbuk + 2 lembar daun pandan
·
1 tetes pasta pandan
·
1/2 sdt garam
·
3 butir telur
·
150 gram tepung
terigu
·
1/2 sdt baking
powder
Cara membuat Bolu Kukus Daun Suji :
1.
Rebus air dan gula
pasir hingga mendidih, angkat dan setelah dingin ukur 175 ml.
2.
Kocok telur hingga
kental, masukkan tepung terigu, baking powder sambil diayak.
3.
Masukkan air gula,
garam, dan air daun suji sambil diaduk rata.
4.
Tuang adonan ke
dalam cetakan, kukus selama 15 menit.
5.
Angkat lalu sajikan.
Untuk 12 buah
E.
Menulis
Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang
bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan menyebutkan data atau
fakta sebagai bukti untuk memperkuat pendapatnya itu.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan
pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur data dan fakta dapat
mendukung pendapatnya tersebut. Data dan fakta itu juga dimaksudkan untuk
meyakinkan pembaca bahwa pendapatnya itu adalah benar.
Contoh :
a.
Jiwa
kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa
kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa
kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang
luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta
terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan
di berbagai bidang, terutama bidang perindustrian.
b.
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi
tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan
tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali
dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik
tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada
hutan yang belum digarap petani
Tema/topik
yang tepat untuk argumentasi, misalnya sebagai berikut.
·
Keahlian dan disiplin
kunci sukses meningkatkan karier
·
Teknologi komunikasi
sangat menunjang pertumbuhan industri
·
Sekolah Menengah Kejuruan
sebagai aset bangsa yang potensial
Langkah menyusun
argumentasi
1.
Menentukan topik/tema
2.
Menetapkan tujuan
3.
Mengumpulkan data dari
berbagai sumber
4.
Menyusun kerangka karangan
sesuai dengan topik yang dipilih
5.
mengembangkan kerangka
menjadi karangan argumentasi
F.
Menulis Karangan Persuasi
Persuasi
merupakan penyimpangan dari argumentasi karena mengadakan pendekatan
psikologi. Fakta dapat dipakai secukupnya. Persuasi(menurut Gorys Keraf) suatu
seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu
yang dikehendaki oleh pembicara (bentuk lisan, misalnya pidato) atau oleh
penulis (bentuk tulisan, cetakan,elektronik) pada waktu ini atau pada waktu
yang akan datang.
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat
sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa
perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis
dalam karangannya.
Contoh
persuasi:
Salah
satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi
makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat
yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan
tidak pada NARKOBA, Hemat energi demi generasi mendatang, Hutan sahabat kita,
Hidup sehat tanpa rokok, Membaca memperluas cakrawala.
Dalam uraian dibawah ini
disajikan macam-macam persuasi ditinjau dari medan pemakaiannya. Dari segi ini,
karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi politik
persuasi
politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering
menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan
bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita
kaji dengan teliti.
2. Persuasi pendidikan
Persuasi
pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan
dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya,
bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat
berlajar, senang membaca dan lain-lain.
3. Persuasi advertensi
Persuasi
iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang
atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau
pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang
atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur
komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai
konsumen.
4. Persuasi propaganda
Objek yang
disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan
persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu,
dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat
sesuatu.
Persuasi
propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa
informasi dan ajakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Di tunggu komentar nya yaa .. :) makasii