[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Amal yang Berbuah Cinta Allah
Sumber: Ustad Aam Amirudin/Republika
Orang yang paling bahagia adalah orang yang menjadi kekasih
Allah. Seorang hamba yang menjadi kekasih Allah pasti akan mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amal saleh merupakan fondasi utama yang akan
mengantarkan kita menjadi kekasih-Nya.
Lalu bagaimana caranya agar ibadah yang kita lakukan bisa
mengantarkan pada cinta Allah SWT? Paling tidak ada lima kiat yang harus kita
lakukan.
Pertama, lakukan ibadah dengan penuh cinta. Cinta manusia
kepada Allah adalah puncak cinta manusia yang paling bening dan jernih. Cinta
sebagai media untuk mengikat atau menghubungkan hamba dengan Allah. Adanya
kerinduan ingin bertemu dengan Allah bukan hanya dengan berkomunikasi dalam
bentuk salat, doa, zikir dan membaca Al Quran tetapi diwujudkan juga dalam
sikap istiqamah atau konsisten dalam berpegang teguh pada ajaran Islam.
Rasulullah SAW mengingatkan: "Seorang hamba tidak
disebut beriman kecuali bila aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang
tuanya dan manusia seluruhnya." (HR Bukhari).
Kedua, lakukan amal saleh secara maksimal sesuai dengan
kemampuan. Seorang pengusaha tidak mungkin sukses tanpa mengalami rintangan.
Seorang pelajar tidak mungkin menjadi ilmuwan tanpa melalui tahap pendidikan
dan ujian. Begitu pula dengan surga. Seorang hamba yang berniat ingin meraih
kenikmatan surga, tentu saja harus melewati tahapan ujian dari Allah.
Ketiga, mujahadah, yakni bersungguh-sungguh melakukan amal
saleh sehingga setan tidak memiliki peluang untuk menggelincirkan manusia ke
dalam kesesatan. Allah SWT akan memberikan petunjuk ke jalan yang diridoi-Nya
kepada orang yang ibadahnya disertai mujahadah.
Sifat mujahadah ini tampak jelas pada Rasulullah SAW yang
selalu melakukan salat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Ketika itu, Aisyah
RA bertanya: "Mengapa engkau lakukan hal ini (salat malam), bukankah Allah
SWT sudah mengampuni dosamu yang sudah lalu dan yang akan datang?"
Rasulullah SAW bersabda: "Bukankah sepantasnya aku menjadi seorang hamba
yang bersyukur?" (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, sabar ketika beramal. Ibadah apa pun, salat, puasa,
zakat, haji, salat malam maupun ibadah lainnya, hendaknya dilaksanakan dengan
sabar.
Kelima, berjamaah dalam melakukan amal saleh. Sebuah
peribahasa menyebutkan: "Seekor harimau tidak akan pernah menerkam kambing
yang sedang berkelompok." Peribahasa itu menunjukkan, musuh takut akan
perlawanan yang dilakukan secara berkelompok. Begitu juga setan. Ia akan
kesulitan menggelincirkan manusia dalam kesesatan jika ibadah selalu dikerjakan
secara berjamaah. Apalagi, ibadahnya disertai dengan keikhlasan yang murni
karena Allah SWT.
"Tidaklah tiga orang penghuni desa atau penghuni
pegunungan yang tidak mendirikan salat berjamaah kecuali mereka telah dikuasai
oleh setan. Karena itu, hendaknya kamu melakukan salat dengan berjamaah karena
harimau hanya mau menangkap kambing yang sedang sendirian." (HR Abu Daud
dan Nasa'i).
Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita untuk
meraihnya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Di tunggu komentar nya yaa .. :) makasii